BEIJING, iNews.id - China menemukan deposit emas bawah laut di lepas pantai Kota Yantai, Provinsi Shandong. Cadangan emas itu disebut sebagai yang terbesar di Asia untuk temuan bawah laut.
Ini juga merupakan temuan cadangan emas bawah laut pertama di China.
Meski mengklaim yang terbesar di Asia, otoritas China tak mengungkap secara pasti besaran deposit emas tersebut.
Temuan baru itu meningkatkan cadangan emas di Laizhou menjadi lebih dari 3.900 ton. Ini berarti sekitar 26 persen dari total cadangan emas China yang terkonfirmasi saat ini.
Pemerintah Kota Yantai menyatakan, penemuan ini semakin memperkuat posisi Laizhou sebagai wilayah teratas di negara itu untuk cadangan dan produksi emas.
China merupakan produsen bijih emas terbesar di dunia. Data Asosiasi Emas China mengungkap, negara itu menambang sekitar 377 ton emas pada 2024. Meski memimpin produksi global, China masih tertinggal di belakang negara-negara seperti Afrika Selatan, Australia, dan Rusia dalam hal total cadangan telah terbukti.
Penemuan bawah laut ini menyusul penemuan "harta karun" cadangan emas lain yang diumumkan bulan lalu. China mengungkapkan deposit emas superbesar dengan kadar rendah di Provinsi Liaoning, dengan cadangan terkonfirmasi 1.444,49 ton.
Kementerian Sumber Daya Alam China menyatakan ini adalah deposit emas tunggal terbesar yang ditemukan sejak berdirinya Republik Rakyat China pada 1949.