Bulan lalu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo memperingatkan para menlu ASEAN bahwa China memanfaatkan pandemi untuk semakin agresif menguasai Laut China Selatan.
Beberapa analis menyuarakan pandangan serupa, meskipun mereka lebih cenderung skenario tersebut telah ada sejak sebelum wabah Covid-19.
China pada bulan lalu meningkatkan aktivitas di perairan yang disengketakan dengan membangun dua distrik administratif di Kepulauan Paracel dan Spratly serta memberi nama 80 pulau, terumbu, dan bukit. Sebanyak 55 di antaranya berada di bawah air.