Komentar Bussiere muncul ketika AS berusaha untuk menyelaraskan kembali kebijakan luar negerinya untuk memberikan penekanan yang lebih besar di kawasan Indo-Pasifik. Tujuannya untuk melawan kekuatan ekonomi dan militer China yang saat ini tumbuh.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dalam pertemuan dengan para menteri luar negeri negara-negara Asia dan para mitra pada awal Agustus menyatakan keprihatinan mendalam tentang pertumbuhan nuklir China.
Laporan think-tank berdasarkan citra satelit mengatakan, China tampak tengah membangun ratusan silo baru untuk rudal nuklir. Washington menuduh Beijing menolak pembicaraan senjata nuklir.
Dalam laporan tahun 2020 kepada kongres, Pentagon memperkirakan persediaan hulu ledak nuklir operasional China berada di angka 200-an. Diproyeksikan, hal itu akan bertambah dua kali lipat ketika Beijing memperluas dan memodernisasi pasukannya.
Kemajuan China dalam teknologi rudal untuk mengirimkan hulu ledak itu juga menjadi perhatian AS. Bussiere mengatakan, tahun lalu, China menguji banyak kemampuan rudal balistik. Jumlahnya lebih banyak daripada gabungan uji rudal balistik seluruh dunia.