Banyak warga dilaporkan masih terperangkap di antara puing-puing bangunan yang hancur akibat gempa berkekuatan 7,5 SR, yang melanda pada Jumat (28/9/2018) dan memicu gelombang tsunami setinggi enam meter.
Sementara, korban tewas yang berhasil dikonfirmasi saat ini jumlahnya sudah lebih dari dua kali lipat yakni sebanyak 821 yang berasal dari Kota Palu. Pihak berwenang mengaku masih kesulitan untuk menilai situasi di Donggala, kota yang paling dekat dengan episentrum gempa.
Sutopo menyebut, pemakaman massal akan diadakan di Palu karena alasan kesehatan. Dia menambahkan, sebanyak 61 warga asing dilaporkan tengah berada di Palu selama periode gempa dan tsunami.
Tiga warga Perancis, satu Korea Selatan, dan satu orang Malaysia masih hilang. Tidak ada warga negara Australia yang masuk daftar orang asing. Para korban akan dievakuasi ke Kota Makassar.