"Dia adalah seorang profesional, seorang prajurit, seorang patriot," puji Giorgia Meloni, pemimpin Partai Brothers of Italy, kepada Caio Mussolini, seperti dilaporkan Skynews, Rabu (10/4/2019).
Mussolini, yang mencalonkan diri di Italia selatan, mengaku sebuah kehormatan untuk membela partai. Dia mengatakan kepada media sayap kanan, Libero, bahwa namanya bukan nama yang mudah dibawa, namun dia tidak akan pernah malu dengan nama keluarganya.
Ditanya apakah dia akan mendefinisikan dirinya sebagai seorang fasis, Caio Mussolini menjawab: "Fasisme mati bersama Benito Mussolini."
Pria berusia 51 tahun itu mengatakan, dia dilahirkan dengan baik setelah periode itu dan fasisme kini menjadi sesuatu yang dipelajari oleh para sejarawan -mengklaim siapa pun yang khawatir tentang kebangkitannya berarti melihat musuh-musuh imajiner.
"Saya melihat bahaya lain. Polisi yang berpikir, globalisme, kediktatoran kebenaran politik, imigrasi yang tidak terkendali, beberapa kelompok keuangan kecil yang mengendalikan segalanya, ekstremisme Islam," imbuhnya.
Benito Mussolini merupakan diktator Italia selama 20 tahun, menjerumuskan negaranya ke dalam Perang Dunia II dan bersekutu dengan pemimpin Nazi Jerman Adolf Hitler. Dia menandatangani undang-undang rasial yang menyebabkan deportasi dan pembunuhan ribuan orang Yahudi Italia.
Partai-partai neo-fasis tetap menjadi bagian dari lanskap politik pascaperang Italia, meskipun mendukung fasisme menjadi kejahatan.