Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengungkapkan, varian tersebut memiliki protein lonjakan yang secara dramatis berbeda dari yang ada pada virus corona asli yang menjadi dasar pembuatan vaksin. Hal itu meningkatkan kekhawatiran para ilmuwan akan efektivitas vaksin yang ada saat ini dalam melawan Covid varian omicron.
“Varian baru virus Covid-19 ini sangat mengkhawatirkan. Ini adalah versi virus yang paling banyak bermutasi yang pernah kami lihat hingga saat ini,” ucap ahli virologi di Universitas Warwick Inggris, Lawrence Young, dikutip Reuters, Sabtu (27/11/2021) WIB.
“Beberapa mutasi yang mirip dengan perubahan yang telah kami lihat pada varian lain yang menjadi perhatian terkait dengan peningkatan penularan dan dengan resistensi parsial terhadap kekebalan yang disebabkan oleh vaksinasi atau infeksi alami,” ujarnya.
Kekhawatiran itu telah memukul pasar keuangan, terutama saham maskapai penerbangan dan perushaan lainnya di sektor perjalanan. Harga minyak pun anjlok ke level 10 dolar AS per barel.
Index saham Dow Jones Industrial Average ditutup turun 2,5 persen pada Jumat (26/11/2021), menjadi hari terburuk sejak akhir Oktober 2020. Sementara itu, saham Eropa juga mengalami hari terburuknya dalam 17 bulan terakhir.