Kanselir Jerman Angela Merkel kembali menjadi perempuan yang paling berpengaruh di dunia. Dia mempertahankan posisi tersebut selama 8 tahun berturut-turut.
Kendati baru mengundurkan diri dari kepala Partai Uni Demokratik Kristen (CDU) dan tidak mencalonkan diri pada pilpres Jerman 2021, kepemimpinannya dalam ekonomi terbesar Eropa membuatnya menjadi pemimpin perempuan paling berkuasa di dunia.
Sama seperti Merkel, Perdana Menteri Inggris Theresa May juga kembali menduduki tempat kedua, seperti tahun lalu. Mei mewarisi 'tanggungan' gejolak Brexit dari mantan Perdana Menteri David Cameron yang mengundurkan diri setelah referendum Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa diputuskan.
May tanpa kenal lelah menghabiskan dua tahun terakhir bernegosiasi untuk keluar dari Uni Eropa, menghadapi dorongan dari faksi pro dan anti-Eropa di partainya sendiri dan oposisi.
Christine Lagarde, Direktur Pelaksana dan Ketua Dana Moneter Internasional (IMF), merebut posisi ketiga dalam daftar perempuan berpengaruh di dunia. Dia berhasil menggeser Melinda Gates, pendiri sekaligus wakil pimpinan Yayasan Bill and Melinda Gates, yang kini turun ke posisi enam.