Dapat Diskon, Brasil Bakal Beli Solar Sebanyak Mungkin dari Rusia

Ahmad Islamy Jamil
Kilang minyak milik raksasa energi Rusia, Gazprom, tengah beroperasi (ilustrasi). (Foto: Reuters)

Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari, setelah Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) meminta bantuan Moskow untuk membela diri dari serangan tentara Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.

Rusia mengklaim, tujuan dari operasi khusus itu adalah untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, operasi militer itu demi melindungi rakyat Donbas, yang menurutnya telah mengalami pelecehan dan genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun.

Menanggapi agresi Rusia, negara-negara Barat meluncurkan sanksi secara bertubi-tubi terhadap Moskow, termasuk embargo terhadap produk energi dari negara itu. Amerika Serikat dan para sekutunya juga terus memasok senjata ke Ukraina.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Internasional
7 jam lalu

Spesifikasi Rudal Igla-S Venezuela yang Disiapkan Hadapi Serangan Amerika

Internasional
14 jam lalu

Balas Sindiran Trump, Kremlin: Tak Ada yang Bisa Cegah Rusia Uji Coba Senjata

Internasional
1 hari lalu

Disindir Trump soal Uji Coba Rudal Nuklir, Ini Respons Pedas Rusia

Internasional
1 hari lalu

Trump: Amerika dan Rusia Tidak Sedang Berlomba Nuklir

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal