Sejak awal perang, blokade pelabuhan Ukraina oleh armada Laut Hitam Rusia telah menjadikan puluhan juta ton biji-bijian terkunci. Kondisi itu memperburuk kemacetan rantai pasokan global.
Rusia, Ukraina, Turki dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) lalu menandatangani kesepakatan pada Jumat (22/7/2022) untuk memulai kembali ekspor gandum Ukraina melalui jalur laut. Tetapi serangan Rusia di Odesa pada Sabtu (23/7/2022) membuat implementasi perjanjian tersebut diragukan.
Rusia menghentikan perdagangan melalui Laut Hitam sebagai respon atas sanksi Barat dan ranjau Ukraina. Meskipun berdasarkan kesepakatan Jumat, pilot akan memandu kapal di sepanjang jalur yang aman.
Lavrov mengatakan dia berharap PBB akan berhasil menghapus 'pembatasan tidak sah' dalam hal ini.
"Masih ada 70 kapal asing dari 16 atau 17 negara terkunci di sana sebagai sandera. Termasuk, kebetulan, satu kapal disita di pelabuhan Ukraina karena ancaman ranjau. Kapal itu seharusnya membawa makanan ke Mesir," katanya.
Dia kemudian mengatakan kepada Liga Arab, setiap kapal yang datang untuk mengambil gandum dari pelabuhan Ukraina akan diperiksa. Hal itu untuk memastikan mereka tidak membawa senjata.