ATHENA, iNews.id - Pemerintah Yunani tidak akan menandatangani kontrak baru dengan Moskow terkait pemeliharaan sistem pertahanan udara buatan Rusia. Beberapa alutsista tidak bisa digunakan tanpa spare part dari Rusia.
Tidak adanya kontrak baru berarti 21 sistem Tor-M1 dan 38 sistem Osa-AK/AKM yang diperoleh oleh Yunani sekitar 20 tahun yang lalu mungkin akan kehabisan suku cadang dalam beberapa bulan setelah stok saat ini habis dan akan dinonaktifkan.
Pasokan komponen cadangan militer Yunani sudah rendah, karena pemerintah bahkan tidak memenuhi kontrak saat ini untuk pembelian suku cadang dan komponen dari Rusia, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (27/8/2023).
Menurut dokumen rahasia dari Menteri Pertahanan Nikos Dendias yang bocor melalui Parlemen Yunani, kontrak untuk mendukung sistem-sistem tersebut dalam beberapa tahun mendatang akan berjumlah lebih dari 102 juta Euro.
Meskipun laporan tersebut menulis komponen alutsista tersebut kemungkinan akan dikirimkan ke Ukraina melalui negara pihak ketiga.