Wukuf di Arafah biasanya diwarnai pemandangan jutaan jemaah yang mendaki Bukit Arafah atau Jabal Rahmah, sebuah tradisi yang sarat makna spiritual.
Namun Kementerian Kesehatan Saudi menyarankan agar jemaah tidak memaksakan diri menaiki bukit atau tempat tinggi pada siang hari. Aktivitas tersebut dinilai terlalu berisiko di tengah suhu yang membakar kulit.
Sebagai gantinya, jemaah diimbau untuk memperbanyak doa, zikir, dan ibadah lainnya di dalam tenda yang telah dilengkapi pendingin dan alat pelindung panas.
Panas bukanlah hal baru dalam pelaksanaan ibadah haji, tetapi dalam beberapa tahun terakhir, suhu ekstrem menjadi ancaman nyata. Ibadah haji yang semestinya menjadi momen spiritual tertinggi umat Islam, kini juga menuntut perhatian ekstra terhadap aspek kesehatan dan keselamatan.
Dengan semangat "laa dharara wa laa dhiraar" (jangan membahayakan diri sendiri maupun orang lain), imbauan untuk beribadah di tenda menjadi pilihan bijak. Umat diingatkan bahwa menjaga nyawa juga bagian dari ibadah.