Masalah yang muncul kemudian adalah pilot harus mengurangi beban pesawat karena bahan bakar masih penuh. Dengan bobot itu, pesawat sangat berisiko untuk mendarat.
Karena itu pilot membuang sebagian bahan bakar hingga pesawat mencapai bobot yang aman untuk mendarat. Total ada 15 ton bahan bakar yang dibuang di udara sebelum pesawat mendarat.
Setibanya di bandara Anchorage, Choi langsung dijemput petugas medis dengan bantuan kru Asiana Anchorage.
Pesawat langsung melanjutkan penerbangan dan tiba di Bandara Incheon 4 jam lebih lambat dari waktu seharusnya.
Saat mendarat di Incheon, pilot kembali meminta maaf kepada penumpang dan berterima kasih atas kerja sama mereka. Pengumuman itu disambut dengan tepuk tangan dari penumpang.
Beberapa hari setelah kejadian, maskapai mengumumkan bahwa ayah Choi mengirim surat berisi ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlah berjasa menyelamatkan anak mereka. Choi juga menyertakan gambar pesawat hasil karyanya dalam surat itu.
"Kami berterima kasih kepada kru pesawat, penumpang, pilot, dan petugas OZ 221 karena telah membuat pilihan sulit untuk pendaratan darurat serta staf di Anchorage atas respons cepat mereka terhadap anak saya," demikian isi surat.