TEL AVIV, iNews.id - Pemandangan tak biasa terjadi di perbatasan Israel dengan Jalur Gaza. Puluhan warga Israel turun ke jalan dan mengadang tentara negaranya yang hendak memasuki Gaza, dalam aksi protes menentang penangkapan ratusan aktivis kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) oleh militer Israel.
Aksi itu berlangsung di tengah meningkatnya kecaman internasional terhadap serangan Israel terhadap armada GSF yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza. Para demonstran, yang sebagian besar aktivis perdamaian dan akademisi Israel, membawa spanduk bertuliskan pesan tajam seperti “Melalui Darat dan Laut, Tembus Blokade”, “Biarkan Makanan, Air, dan Jurnalis Masuk Gaza”, serta kalimat paling mengejutkan “Hentikan Holocaust di Gaza.”
Seruan itu menggema di antara massa yang berusaha memblokir laju kendaraan militer di gerbang perbatasan. Mereka menilai pemerintah Israel telah melampaui batas dengan menyerbu lebih dari 40 kapal GSF dan menahan lebih dari 500 aktivis dari 50 negara.
“Kami tidak bisa diam melihat tentara kami sendiri menghalangi bantuan kemanusiaan bagi warga sipil yang kelaparan,” teriak salah satu pengunjuk rasa, seperti dikutip media lokal.
Demonstrasi itu sempat diwarnai ketegangan ketika tentara berusaha membubarkan massa. Namun para pengunjuk rasa menolak dipindahkan dan memilih duduk dan berbaring di tanah sebagai bentuk perlawanan damai.
Aksi solidaritas warga Israel ini menunjukkan semakin dalamnya perpecahan di dalam negeri atas kebijakan perang Gaza. Meski masih minoritas, kelompok-kelompok perdamaian di Israel kian vokal menentang blokade dan serangan militer yang mereka nilai tidak manusiawi.
“Penahanan terhadap aktivis Global Sumud Flotilla hanyalah satu contoh betapa jauh Israel telah melanggar prinsip kemanusiaan,” ujar demonstran lainnya.