Dengan lokasi yang tak jauh dari Bandara Kopenhagen, proyek ini diperkirakan akan menarik 380 bisnis baru dan aktifitas ekonomi hingga 8 miliar dollar AS.
"‘Kami menargetkan perusahaan teknologi, tetapi selalu ada ruang untuk produsen kebutuhan sehari-hari," ujar Menteri Industri dan Perdagangan Rasmus Jarlov, seperti dikutip kantor berita Denmark, Rizau.
Untuk mendukung faktor finansial, penjualan kaveling akan mulai dilakukan pada 2028.
Kepala asosiasi pekerja Denmark, Brian Mikkelsen, menyambut positif rencana itu. Seperti dikutip televisi Denmark, TV2, Brian mengatakan pulau-pulau ini dapat memicu perkembangan Silicon Valley Eropa.
Rencananya, satu dari sembilan pulau itu akan menampung air limbah untuk mendaur ulangnya hingga mentransformasikannya menjadi biogas. Pulau ini juga akan digunakan sebagai tempat penyimpanan energi dari sumber energi terbarukan.
Dalam beberapa dekader terakhir, otoritas Denmark memang sudah mengatasi masalah keterbatasan lahan dengan membuat lahan lahan buatan sehingga batas-batas wilayah bisa diperluas.
Proyek pulau buatan memang sudah digadang dari Oktober lalu oleh Perdana Menteri Denmark Lars Loekke Rasmussen. Pulau buatan di luar pesisir Denmark ini berguna tidak hanya sebagai fasilitas perumahan, namun juga untuk mengantisipasi ancaman banjir akibat kenaikan permukaan laut.