5. China, Chongqing
Wilayah Chongqing di China mengalami musim subtropis dengan cuaca sejuk serta lembab nyaris selama setahun. Tercatat dalam setahun wilayah ini hanya merasakan pancaran sinar matahari sekitar kira 1.054 jam.
Kota tersebut Chongqing terletak di cekungan Sichuan. Puncak krisis sinar matahari di kota tersebut terjadi pada Desember dan Januari. Sebaliknya pada Agustus Chongqing menerima pancaran paling tinggi, sekitar 48 persen.
6. Norwegia, Rjukan
Norwegia, tepatnya Rjukan, dikelilingi gunung tinggi sehingga pancaran sinar matahari ke wilayah ini terhalang. Rjukan berlokasi di wilayah Telemark, di lereng Gunung Gaustatoppen. Karena posisinya itu Rjukan menjadi salah satu wilayah paling jarang tersentuh sinar matahari. Penduduknya mengalami musim dingin selama 6 bulan yakni dari September hingga Maret.
Namun inovasi dilakukan Norwegia pada 2013, yaitu dengan memasang cermin raksasa di pegunungan sehingga Kota Rjukan bisa terkena pantulan sinar matahari. Tiga cermin diletakkan pada ketinggian 450 meter di atas kota dan dioperasikan menggunakan komputer. Cermin akan bergerak mengikuti arah matahari kemudian melanjutkannya ke kota.
Dengan bantuan cermin seharga 5 juta kronor atau sekitar Rp7,6 miliar tersebut, suhu Rjukan bisa naik menjadi 7 derajat Celsius di musim dingin.
Artikel ini sudah tayang di Okezone dengan judul: Sejumlah Kota di Dunia Jarang Disinari Matahari, Nomor 4 Wilayahnya Selalu Malam