Sara juga meminta NSC untuk memberi penjelasan tertulis disertai dasar hukum dalam waktu 24 jam, mengapa dirinya tak dimasukkan dalam keanggotaan NSC. Selain itu dia juga tidak pernah diundang ke pertemuan-pertemuan dewan.
Penasihat Keamanan Nasional Eduardo Ano sebelumnya mengatakan NSC menganggap semua ancaman terhadap Presiden Filipina sebagai hal serius.
"Setiap dan semua ancaman terhadap nyawa Presiden harus divalidasi dan dianggap sebagai masalah keamanan nasional," katanya.
Ancaman pembunuhan dari Sara mendorong pasukan pengawal kepresidenan (psapampres) Komando Keamanan Presiden meningkatkan keamanan Istana, menjadi siaga merah.
Sara pada Sabtu pekan lalu mengatakan telah menyuruh orang untuk membunuh Marcos Jr, Ibu Negara Liza Araneta Marcos, serta Ketua DPR Ferdinand Martin Romualdez, jika dirinya terbunuh.