Keputusan Trump memboikot G20 disebut dipicu tuduhan lama tentang penganiayaan terhadap minoritas kulit putih Afrikaner di Afrika Selatan, yang telah dibantah pemerintah.
Dalam unggahan di media sosial Truth Social pekan lalu, Trump menulis Afrika Selatan tidak layak menjadi tuan rumah G20, bahkan menuduh negara itu melakukan “pembantaian terhadap petani kulit putih”.
Meski demikian, Ramaphosa menolak terprovokasi. Dia menilai, absennya AS justru membuka kesempatan bagi negara-negara lain untuk memperkuat solidaritas global tanpa tekanan politik Washington.
KTT G20 di Johannesburg akan dihadiri para pemimpin 19 negara dengan ekonomi terbesar di dunia, ditambah Uni Eropa dan Uni Afrika, yang kini resmi menjadi anggota tetap forum tersebut. Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi Afrika Selatan untuk menunjukkan peran sentralnya dalam diplomasi dan ekonomi global, meski diboikot oleh Donald Trump.