Naik menjadi kontroversi karena label Islam puritan, merekomendasikan hukuman mati untuk homoseksual dan mereka yang meninggalkan Islam sebagai keyakinan mereka, menurut laporan media.
"Osama bin Laden meneror Amerika, teroris, teroris terbesar, saya bersamanya," ujar Naik, dalam salah satu klipnya di Youtube.
Bangladesh menangguhkan saluran televisi yang menampilkan dakwahnya setelah media melaporkan bahwa gerilyawan yang menyerang sebuah kafe di Dhaka menewaskan 22 orang pada tahun lalu sebagai pengagumnya.
Belakangan, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Inggris melarang Naik masuk negara itu pada 2010.
Pengkhotbah itu dikenal dekat dengan para pejabat di pemerintahan Malaysia sebelumnya, yang secara tak terduga dikalahkan dalam pemilihan umum Mei lalu.
Perdana Menteri baru Mahathir Mohamad pada Juli lalu mengatakan selama Naik tidak menciptakan masalah apa pun di Malaysia, dia tidak akan dideportasi.
Di Kangar, Naik menggambarkan dirinya sebagai seorang fundamentalis untuk mengikuti ajaran-ajaran dasar Islam.
"Saya bangga menjadi Muslim fundamentalis," katanya.