KOLOMBO, iNews.id - Pemerintah Sri Lanka berupaya keras mengungkap serangan bom di delapan lokasi pada Minggu (21/4/2019). Sebanyak 207 orang tewas dalam serangan yang menyasar hotel dan gereja itu.
Sejauh ini ada 13 orang ditangkap, namun otoritas Sri Lanka belum bisa memastikan jaringan dari kelompok tersebut. Untuk itu, pemerintah meminta bantuan internasional untuk membantu penyelidikan kemungkinan keterlibatan jaringan teroris global.
Pemerintah juga belum mengungkap jati diri 13 orang itu dan dari kelompok mana mereka berasal. Hal yang jelas dari sasarannya, mereka menargetkan umat Kristiani dan turis asing.
Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengatakan, negaranya membutuhkan bantuan dari pejabat keamanan asing untuk memeriksa jaringan dari para pelaku.
"Kami perlu mendalami kasus ini, tapi tugas pertama adalah memastikan bahwa negara ini tidak goyah," ujarnya, dikutip dari Bloomberg, Senin (22/4/2019).