Dia mengatakan saat ini penyebab insiden masih diselidiki.
Otoritas Penerbangan Sipil Filipina, Eric Apolonio, sebelumnya mengatakan, insiden itu terjadi saat kondisi hujan lebat. Penumpang dan awak menggunakan seluncuran darurat untuk meninggalkan pesawat.
"Semua orang selamat tapi mereka harus menggunakan seluncuran darurat karena kondisinya berlumpur," ucap Apolonio.
Kantor berita Xinhua melaporkan, pesawat terbang berputar selama satu jam sebelum melakukan pendaratan. Pesawat awalnya melewatkan landasan dalam percobaan pendaratan pertama.
Saat akan mendarat kedua kalinya, pesawat sempat hilang kontak dengan menara kendali di bandara dan akhirnya tergelincir saat menyentuh landasan.
"Menara Manila (kontrol bandara) mengatakan kepada kami pesawat mencoba mendarat sekali, dibatalkan, lalu berputar kembali. Setelah mendarat, menara kehilangan kontak dengannya," kata kepala penerbangan sipil, Jim Sydiongco.
Insiden itu menyebabkan sebagian bandara utama Filipina ditutup pada Jumat. Otoritas penerbangan menutup landasan utama bandara hingga pukul 16.00 (0800 GMT), memaksa beberapa maskapai penerbangan untuk membatalkan, menunda, atau mengubah rute penerbangan.