MOSKOW, iNews.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov menegaskan negaranya tidak punya rencana balas dendam terhadap negara-negara Barat terkait sanksi bertubi-tubi. Rusia terisolasi setelah dijatuhi sanksi keras dari Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya menyusul invasi ke Ukraina pada Februari 2022.
"Rusia tidak akan membalas dendam atau melampiaskan amarah," kata Lavrov, dalam pidato di Institut Hubungan Internasional Negeri Moskow, seperti dikutip dari RT, Senin (8/9/2025).
Pernyataan itu ditujukan kepada perusahaan-perusahaan Barat yang memutuskan angkat kaki dari Rusia untuk mendukung Ukraina sebagai bagian dari sanksi ekonomi.
Lavrov menegaskan permusuhan sebagai nasihat yang buruk.
"Ketika mantan mitra (negara) Barat sadar, kami tidak akan mengusir mereka. Namun kami akan memperhitungkan, setelah melarikan diri atas perintah para pemimpin politik, mereka telah menunjukkan diri tidak bisa diandalkan," ujarnya.
Menurut Lavrov, akses pasar di masa mendatang juga akan bergantung pada apakah perusahaan-perusahaan tersebut bisa menimbulkan risiko bagi sektor vital perekonomian dan keamanan Rusia atau tidak.