Putin melanjutkan, Rusia sedang berperang melawan kebijakan hegemonik dan imperialis Amerika Serikat (AS) bersama para sekutunya.
Ini merupakan kunjungan pertama Putin ke Korut sejak 24 tahun terakhir. Sementara itu Kim melawat ke Timur Jauh, Rusia, pada September 2023. Saat itu Kim dan Putin juga bertemu.
Pertemuan kedua pemimpin ini kemungkinan akan mengubah hubungan Rusia-Korut menjadi lebih dalam saat keduanya menghadapi isolasi internasional.
"(Kemitraan kedua negara merupakan) Mesin untuk mempercepat pembangunan dunia multi-polar baru," demikian laporan kantor berita Korut KCNA, menyambut kunjungan Putin.
Disebutkan kunjungan Putin menunjukkan persahabatan dan persatuan Korut-Rusia yang tidak terkalahkan dan tak tergoyahkan.
Amerika Serikat dan negara sekutunya khawatir dengan babak baru hubungan Rusia-Korut. Keduanya akan mempererat kerja sama pertahanan, Rusia bisa membantu Korut terkait program rudal dan nuklir, bidang yang dilarang berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB. Sementara itu Korut terus memasok senjata ke Rusia, termasuk rudal balistik dan peluru artileri, untuk perang di Ukraina.
Rusia dan Korut membantah tuduhan AS dan negara Barat saling transfer senjata.