Tulang-belulang dinosaurus yang sangat besar, berat, rapuh, dan disimpan di museum di seluruh dunia, membuat studi ilmiah terhadapnya menjadi sulit. Tim dari Museum Sejarah Alam Eromanga dan Museum Queensland menggunakan teknologi digital baru untuk pertama kalinya untuk memindai secara tiga dimensi setiap tulang untuk perbandingan.
“Untuk memastikan Australotitan adalah spesies yang berbeda, kami perlu membandingkan tulangnya dengan tulang spesies lain dari Queensland dan secara global. Ini adalah tugas yang sangat panjang dan melelahkan,” kata Hocknull.
Penemu tulang Australotitan adalah Robyn Mackenzie, yang kala itu sedang menggembalakan ternak bersama suaminya, Stuart, di tanah milik mereka. Mereka mendirikan Museum Sejarah Alam Eromanga untuk menampung semua temuan itu.
Sebuah petak penemuan lebih lanjut dari kerangka dinosaurus di daerah itu, bersama dengan rak batu yang diyakini sebagai jalur sauropoda, masih menunggu studi ilmiah penuh.
“Palaeo Tourism telah berkembang pesat secara global sehingga kami mengharapkan banyak minat internasional ketika perbatasan kami dibuka kembali,” kata Mackenzie, yang sekarang menjadi ahli paleontologi lapangan.