WASHINGTON, iNews.id - Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengomentari tuduhan Donald Trump bahwa dirinya memimpin kudeta di AS. Obama, melalui kantornya, menyebut pernyataan itu aneh dan keterlaluan seraya mengecam Gedung Putih.
"Demi menghormati jabatan kepresidenan, kantor kami biasanya tidak merespons omong kosong dan misinformasi yang terus-menerus mengalir dari Gedung Putih ini dengan komentar," bunyi pernyataan kantor Obama, seperti dikutip dari Anadolu, Rabu (23/7/2025).
"Namun tuduhan-tuduhan itu keterlaluan untuk ditanggapi. Tuduhan-tuduhan aneh ini menggelikan dan merupakan upaya pengalihan isu yang lemah," demikian isi pernyataan.
Obama sebelumnya juga membantah tuduhan pemerintahan Trump bahwa dia memanipulasi penilaian intelijen mengenai campur tangan Rusia dalam Pilpres AS 2016.
Direktur Intelijen Nasional (DNI) Tulsi Gabbard pada Jumat lalu merilis laporan yang menjelaskan dugaan kecurangan pilpres serta menuduh para pejabat yang terlibat dalam "konspirasi pengkhianatan."
"Tidak ada satu pun dalam dokumen yang dikeluarkan pekan lalu yang melemahkan kesimpulan yang diterima secara luas bahwa Rusia berupaya memengaruhi Pilpres 2016 namun tidak berhasil memanipulasi suara," demikian pernyataan kantor Obama.
Temuan-temuan tersebut ditegaskan dalam laporan pada 2020 oleh Komite Intelijen Senat yang saat itu dipimpin oleh Marco Rubio, kini menjabat Menlu AS.