Sebelumnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan akan menghindari fasilitas nuklir dan minyak Iran sebagai target serangan pembalasan.
Beberapa media AS, mengutip pernyataan sumber pejabat AS, melaporkan dokumen rahasia tersebut asli.
Dokumen itu pertama kali muncul di akun Telegram Middle East Spectator, media yang memberitakan perkembangan situasi di Timur Tengah. Akun tersebut juga kerap mengunggah pesan-pesan yang mendukung Iran dan sekutu, meski demikian membantah memiliki hubungan dengan pemerintah di Teheran.