Penyelidikan tersebut menemukan bukti baru yang melemahkan klaim China bahwa kamp-kamp penahanan, yang dibangun di Xinjiang selama tiga tahun terakhir, bertujuan memberikan pendidikan ulang yang diikuti masyarakat secara sukarela untuk melawan ekstremisme.
Sekitar satu juta orang –kebanyakan berasal dari komunitas Muslim Uighur– diperkirakan ditahan tanpa pengadilan.
Di antara dokumen-dokumen pemerintah China yang bocor, yang disebut ICIJ "The China Cables", terdapat memo sembilan halaman yang dikirim pada 2017 oleh Zhu Hailun, yang saat itu menjabat wakil sekretaris Partai Komunis Xinjiang dan merupakan pejabat keamanan tertinggi di kawasan tersebut, kepada para pengelola kamp.
Instruksi tersebut jelas mengatakan bahwa kamp-kamp harus dijalankan sebagai penjara dengan keamanan tinggi, dengan disiplin ketat, hukuman, dan tidak ada yang boleh keluar.
Memo tersebut mencakup perintah-perintah untuk:
- Jangan biarkan ada yang lolos
- Tingkatkan disiplin dan hukuman atas pelanggaran perilaku
- Dorong pertobatan dan pengakuan
- Jadikan pelajaran Bahasa Mandarin sebagai prioritas utama
- Dorong siswa untuk benar-benar berubah
- (Pastikan) video pengawas mencakup seluruh asrama dan ruang kelas tanpa titik buta