Selama beberapa bulan, jurnalis yang bekerja untuk 11 media seperti The Guardian, Washington Post, dan Le Monde, telah menyelidiki dokumen. Mereka bergabung dalam konsorsium yang dipimpin oleh Paper Trail Media dan Der Spiegel.
Ribuan halaman dokumen rahasia itu mengungkapkan bagaimana para insinyur Vulkan bekerja untuk militer Rusia dan badan intelijen. Mereka mendukung operasi peretasan, melatih operator sebelum menyerang infrastruktur nasional, menyebarkan disinformasi, serta mengontrol bagian-bagian internet.
Pekerjaan perusahaan terkait dengan layanan keamanan federal (FSB), agen mata-mata domestik, divisi operasional dan intelijen angkatan bersenjata (GOU dan GRU) serta organisasi intelijen asing Rusia (SVR).
Salah satu dokumen menyebut sistem serangan dunia maya Vulkan berhubungan dengan Sandworm. Itu merupakan grup peretas terkenal yang menurut pemerintah Amerika Serikat (AS) sudah dua kali menyebabkan pemadaman listrik di Ukraina, mengganggu Olimpiade di Korea Selatan (Korsel) dan meluncurkan malware paling merusak secara ekonomi dalam sejarah, NotPetya.
Sistem lain, Amezit, merupakan cetak biru untuk mengawasi dan mengendalikan internet di wilayah-wilayah di bawah komando Rusia. Sistem itu juga memungkinkan disinformasi melalui profil media sosial palsu.
Sistem ketiga yang dibangun Vulkan, bernama Crystal-2V. Itu merupakan program pelatihan untuk operasi siber untuk meruntuhkan infrastruktur kereta api, udara, dan laut.
Lima badan intelijen barat mengonfirmasi bahwa file Vulkan itu tampaknya asli. Namun, baik perusahaan vulkan dan Rusia tidak menanggapi banyak permintaan komentar terkait bocornya file tersebut.