Donald Trump Ancam Kirim 25 Juta Warga Meksiko ke Jepang

Nathania Riris Michico
Presiden AS Donald Trump ancam kirim 25 juta warga Meksiko ke Jepang. (Foto: AFP)

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe dengan menyebut dirinya bisa mengirim 25 juta warga Meksiko ke Jepang. Bahkan dia mengaku bisa membuat Abe kehilangan suara dalam pemilihan umum.

The Wall Street Journal melaporkan, ancaman itu merupakan salah satu dari beberapa pernyataan aneh yang dibuat Trump saat pertemuan G-7 yang digelar di Kanada pekan lalu, Jumat (15/6). Pertemuan diwarnai perdebatan sengit soal isu imigran, terorisme, dan perdagangan.

Pertemuan tujuh negara demokrasi industrial itu berakhir ricuh setelah Trump secara tiba-tiba menolak pernyataan bersama dan dengan keras menyerang Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

Pada satu titik, Trump menyebut migrasi sebagai masalah besar bagi Eropa. Dia pun menyinggung Abe karena memimpin negara yang tidak terjangkit masalah migran.

"Shinzo, Anda tidak punya masalah seperti ini, tetapi saya bisa mengirimi Anda 25 juta orang Meksiko dan Anda akan keluar dari kantor segera," ujar Trump, seperti dilaporkan Reuters, Minggu (17/6).

Seorang pejabat Uni Eropa menyebut pernyataan Trump tersebut menimbulkan kejengkelan dalam ruangan.

Sumber itu menambahkan, ketika topik beralih ke Iran dan terorisme, Trump kemudian membidik Presiden Prancis Emmanuel Macron.

"Anda harus tahu tentang ini, Emmanuel, karena semua teroris berada di Paris," kata Trump pada Macron.

Pada hari Sabtu, kantor Macron membantah laporan itu, mengatakan: "Ini semua tidak benar."

Selain itu, Presiden Komisi Uni Eropa Jean-Claude Juncker juga diserang dan berulang kali dikritik oleh Trump sebagai pembunuh brutal. Hal itu mengacu pada kubu antikartel dan pajak denda melawan perusahaan teknologi AS yang nilainya mencapai miliaran Dolar.

Perbedaan tajam soal perdagangan juga mendominasi pertemuan G-7. Para pemimpin negara dengan ekonomi tingkat atas melawan ancaman Trump yang ingin memaksakan tarif pada impor besi dan alumunium.

Setelah menolak pernyataan bersama, Trump dan para pembantu utamanya menyerang Trudeau dengan menuduhnya tidak jujur ​​dan berkhianat.

Trump juga menyalahkan "Media Pembuat Berita Palsu" lewat akun Twitter-nya, karena mengunggah beberapa foto dirinya yang tampak baik-baik saja dan terlihat bergaul dengan para pemimpin negara di G-7.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
1 hari lalu

Yordania Kirim Jet Tempur Bantu Amerika Gempur ISIS di Suriah

Internasional
2 hari lalu

Gempur Habis-habisan ISIS di Suriah, Trump Sebut Dapat Izin dari Presiden Ahmad Al Sharaa

Internasional
2 hari lalu

Trump Umumkan Serangan Besar-besaran Targetkan ISIS di Suriah

Internasional
2 hari lalu

Putin Puji Trump: Dia Serius Ingin Akhiri Perang dengan Penuh Ketulusan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal