Pasukan Luar Angkasa secara resmi didirikan pada Desember 2019. Cabang militer ini didirikan di bawah Angkatan Udara.
Sebanyak 16.000 penerbang dan pegawai negeri sipil yang bekerja di cabang ini secara teknis tetap menjadi bagian dari Angkatan Udara.
Sebelum ada Pasukan Luar Angkasa, tanggung jawab operasi luar angkasa berada di bawah Angkatan Udara. Namun Trump menilai kesatuan itu perlu berdiri sendiri karenasangat penting untuk masa depan pertahanan AS, terutama di luar angkasa.
Dalam kesempatan itu, Trump juga mengatakan AS sedang mengembangkan rudal super-duper yang dapat melesat 17 kali lebih cepat dari yang ada saat ini.