“KBRI di Manila maupun KJRI di Davao City juga tengah berusaha mendapatkan konfirmasi dari berita tersebut,” ujarnya, melanjutkan.
Bahkan, informasi terakhir yang diterima dari pihak Kepolisian Nasional Filipina (PNP) dan komando militer Western Mindanao Command (Westmincom), pelaku pengeboman di Jolo sampai saat ini belum teridentifikasi, baik identitas maupun kewarganegaraannya.
Ini bertolak belakang dengan pernyataan mendagri Ano.
Sebelumnya Ano mengaku, kesimpulan itu berdasarkan keterangan dari para saksi dan sumber di penyelidikan.
“Mereka orang Indonesia. Saya yakin mereka orang Indonesia," kata mantan kepala militer itu, kepada CNN Filipina.
Informasi seputar ledakan gereja ini memang simpang siur. Beberapa pejabat memberikan pernyataan yang saling bertolak belakang.
Para pejabat keamanan awalnya mengatakan dua bom diledakkan dari jarak jauh, namun pada Selasa lalu keterangan itu berubah setelah Presiden Rodrigo Duterte mengatakan pelaku melakukan aksi bom bunuh diri. Pernyataan Duterte itu didukung Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana.