Selain itu, China juga memobilisasi 42.000 tenaga medis ke Provinsi Hubei disertai dengan pemberhentian para pejabat di daerah itu, termasuk kepala daerah, yang dianggap gagal. Langkah ini juga turut berkontribusi dalam mengendalikan pandemi, kata Dubes Djauhari.
Kebijakan-kebijakan tersebut tanpa disadari berdampak positif bagi WNI, termasuk mereka yang berhasil dievakuasi dari Wuhan ke Natuna melalui Batam pada 31 Januari.
“Semua pihak bergerak bersama dengan satu komitmen untuk menjaga keselamatan rakyat. Informasi terkait perkembangan Covid-19 di China terbuka untuk publik, mudah diakses, dan selalu updated,” kata mantan Dubes RI untuk Rusia itu.
Jumlah WNI di China tercatat sekitar 15.000 orang yang mayoritas kalangan pelajar. Sampai saat ini, terdapat sekitar 6.000 WNI yang masih bertahan di berbagai daerah di China.