Dia juga membandingkan kondisi Gaza dengan Mosul, Irak, yang skala pertempurannya jauh lebih kecil.
Menurut Birch, berdasarkan perkiraan PBB dibutuhkan waktu 10 tahun untuk membersihkan Mosul dari bom-bom yang belum meledak. Sementara proses pembersihan yang dilakukan UNMAS saat ini sudah berlangsung 8 tahun.
“Jadi Gaza akan memakan waktu lebih lama lagi. Ini merupakan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” tuturnya.
Operasi Darat ke Rafah
Birch memperingatkan operasi darat Israel ke Rafah bisa menyebabkan situasi menjadi lebih parah. Pasalnya, para pengungsi di Rafah akan kembali ke rumah-rumah mereka yang hancur di Gaza Utara.
Para pengungsi itu tak mengetahui, apakah di antara puing-puing bangunan mereka yang hancur ada bom yang meledak atau tidak.
“Ada sejumlah besar pengungsi yang berlindung di Rafah. Momen paling berbahaya adalah ketika mereka kembali ke utara, karena mereka tidak tahu di mana kontaminasinya, sehingga tidak tahu di mana harus menghindari insiden,” tuturnya.
Dia menilai warga Gaza perlu mendapat pelatihan risiko bahan peledak, sehingga bisa memiliki pemahaman dasar tentang bagaimana perilaku aman saat memasuki wilayah terkontaminasi bahan peledak.