Seorang direktur Antonov mengatakan, saat serangan berlangsung pesawat tak bisa lepas landas karena salah satu mesinnya dibongkar untuk perbaikan.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengecam serangan terhadap pesawat yang punya banyak jasa itu. AN-225 pernah mengirim bantuan setelah gempa bumi di Haiti pada 2010 serta pasokan medis selama pandemi Covid-19.
"Rusia mungkin telah menghancurkan 'Mriya', tapi mereka tidak akan pernah bisa menghancurkan impian kita tentang negara Eropa yang kuat, merdeka, dan demokratis. Kita akan menang!" kata Kuleba, dalam cuitan.
Belum dapat dipastikan seberapa parah kerusakan pesawat tersebut.
Antonov AN-225 atau juga dikenal dengan Mriya atau 'Mimpi' merupakan pesawat terberat yang pernah dibuat dan telah beroperasi selama lebih dari 30 tahun.