MOSKOW, iNews.id - Seorang pria Rusia mematahkan kakinya demi menghindari wajib militer untuk dikirim ke Ukraina. Presiden Vladimir Putin pekan lalu meneken dekret mobilisasi militer, mengirim 300.000 pasukan cadangan ke Ukraina.
Berdasarkan dokumen Kementerian Pertahanan Rusia, mereka yang dikirim hanya yang sudah memiliki kemampuan militer atau pernah mendapatkan pendidikan.
Namun ketakutan menghinggapi semua pemuda berusia 18-35 tahun yang khawatir mendapat panggilan untuk berperang. Tak heran dekret presiden itu memicu demonstrasi di berbagai wilayah serta eksodus ke luar negeri.
Tiket pesawat di hari yang sama saat pengumuman mobilisasi militer habis terjual, terutama ke Turki. Selain itu ada juga yang menyeberang melalui perbatasan darat seperti ke Georgia, Kazakhstan, dan Mongolia.
Namun mereka yang tak melarikan diri punya cara lain untuk menghindari wajib militer, seperti dilakukan seorang pemuda. Dia mematahkan kaki agar tak memenuhi syarat untuk diberangkatkan.