MANILA, iNews.id - Presiden Rodrigo Duterte dan para pejabat keamanan tingginya berencana mengunjungi katedral yang menjadi lokasi pengeboman di Jolo, Provinsi Sulu, Filipina selatan, Senin (27/1/2018). Serangan yang terjadi di Cathedral of Our Lady of Mount Carmel kemarin itu menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai lebih dari 100 orang.
Ledakan pertama mengirim orang, beberapa dari mereka terluka, melarikan diri dari pintu utama gereja. Tentara dan polisi bergegas masuk saat bom kedua meledak satu menit kemudian.
Ledakan itu menyebabkan bangku-bangku kayu di dalam aula utama terlontar, panel-panel kaca jendela pecah, dan tubuh-tubuh manusia serta puing-puing terlempar keluar gedung.
Serangan itu terjadi di ibu kota Provinsi Sulu di Jolo, tempat gerilyawan Abu Sayyaf melakukan pengeboman, penculikan, dan pemenggalan selama bertahun-tahun.
Duterte akan bertemu dengan beberapa korban dan mengadakan pertemuan keamanan dengan para pejabat militer dan polisi hari ini, Senin (28/1/2019). Polisi menempatkan pasukan di seluruh negeri dalam siaga tinggi untuk mencegah serangan serupa.