LONDON, iNews.id - Hakim pengadilan Inggris menyebut senjata kimia pelumpuh saraf yang digunakan untuk menyerang mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal (66), dan putrinya, Yulia (33), membuat kedua korban mengalami pengurangan kemampuan fungsi otak atau mental capacity.
Belum jelas apakah keduanya bisa pulih kembali atau tidak.
Hakim David Williams dalam penjelasannya, seperti diberitakan ABC News, Jumat (23/2/2018), menjelaskan, berdasarkan keterangan dokter yang merawat Skripal, kedua pasien dalam pengaruh obat penenang dan tidak dapat berkomunikasi.
Dokter juga tidak bisa menentukan apakah otak mereka bisa berfungsi seperti sedia kala atau tidak.
"Efek jangka panjang dari paparan zat kimia pada kesehatan mereka masih belum jelas, meskipun hasil tes medis menunjukkan kapasitas mental mereka mungkin bisa membahayakan ke tingkat yang belum diketahui," kata Williams, seperti diberitakan ABC News, Jumat (23/3/2018).
Mental capacity merupakan tingkat kemampuan mental individu untuk mengarahkan segala sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai suatu kinerja tertentu, baik sumber daya dari dirinya sendiri maupun dari lingkungannya.
Pengadilan London memberi izin sampel darah Skripal diperiksa oleh Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW). Hal ini dilakukan untuk membuktikan hasil temuan penyelidikan di laboratorium militer Porton Down Inggris.
Skripal, yang pernah menjadi intelijen militer GRU Rusia, dan Yulia ditemukan pingsan di bangku di luar pusat perbelanjaan Salisbury pada 4 Maret 2018.
Dokter mengatakan, saat ini keduanya dirawat hanya berdasarkan harapan bahwa mereka kemungkinan masih bisa bertahan. Keduanya bertahan menggunakan alat bantu medis.
Hal ini dilakukan berdasarkan hasil putusan Pengadilan London bahwa Skripal dan Yulia tetap akan ditopang untuk bertahan hidup. Pengadilan mengamanatkan pemerintah membantu mempertahankan hidup orang yang tak mampu melakukannya sendiri.
"Tidak dapat dibayangkan bahwa kondisi mereka bisa cepat memburuk," kata Williams, yang menggambarkan kondisi mereka kritis, namun stabil.
Dia mengatakan, seorang analis dari Porton Down memberikan bukti bahwa sampel darah yang diambil dari Skripal menunjukkan paparan zat kimia pelumpuh saraf.
"Sampel yang diuji positif adanya paparan senajata kimia kelas Novichok atau zat kimia terkait," ujar Williams.