Elite Taliban Dikabarkan Terbelah, Ada Faksi Moderat dan Konservatif?

Ahmad Islamy Jamil
Para anggota Taliban mengambil alih Istana Presiden Afghanistan di Kabul, 15 Agustus 2021. (Foto: AP)

KABUL, iNews.id – Para elite Taliban dikabarkan terbelah. Dugaan itu semakin menguat sejak kelompok tersebut membentuk kabinet pemerintahan pekan lalu.

Beberapa sumber yang dekat dengan proses perebutan kekuasaan di Afghanistan belakangan ini menyebutkan, ada gesekan antara kubu konservatif dan kubu yang lebih moderat di kepemimpinan Taliban.

Associated Press melansir, perselisihan para elite Taliban terjadi di belakang layar. Desas-desus tentang konflik itu dengan cepat mulai beredar. Beberapa isu dan peristiwa akhir-akhir ini bisa menjadi indikasinya, mulai dari konfrontasi kekerasan baru-baru ini antara kedua kubu di Istana Presiden Afghanistan, hingga klaim yang menyebut pemimpin faksi moderat, Abdul Ghani Baradar, telah terbunuh.

Desas-desus itu mencapai intensitas sedemikian rupa sehingga rekaman audio dan pernyataan tulisan tangan—konon keduanya dibuat oleh Baradar sendiri—menyangkal bahwa dia telah dibunuh. Kemudian pada Rabu (15/9/2021) kemarin, Baradar muncul dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi nasional negara itu.

“Saya bepergian dari Kabul sehingga tidak memiliki akses ke media untuk membantah berita (kematian saya) ini,” kata Baradar saat ditanya tentang rumor pembunuhannya.

Baradar menjabat sebagai pemimpin juru runding Taliban selama negosiasi antara kelompok itu dan Amerika Serikat. Perundingan itu pula yang akhirnya membuka jalan bagi penarikan pasukan AS dari Afghanistan—yang rampung pada akhir Agustus lalu, atau dua minggu setelah Taliban menyerbu Ibu Kota Kabul.

Tak lama setelah pengambilalihan Kabul, Baradar menjadi pejabat senior Taliban pertama yang menawarkan kemungkinan pembentukan pemerintah yang inklusif, yang akan menampung kepentingan semua kelompok di negara itu. Akan tetapi, tawaran Baradar itu dikandaskan oleh keputusan Taliban yang menunjuk semua menteri dari kalangan laki-laki dan dari etnik tertentu saja, pekan lalu.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Nasional
10 jam lalu

Fenomena Zohran Mamdani dan Energi Baru Politik Indonesia

Internasional
1 hari lalu

Trump Melunak Ingin Bantu Zohran Mamdani Bangun New York, tapi...

Internasional
1 hari lalu

Viral, Momen Walkot New York Zohran Mamdani Dibacakan Al Fatihah oleh Imam dari Indonesia

Internasional
1 hari lalu

Trump: Amerika Negara Kekuatan Nuklir Nomor 1, tapi Saya Benci Mengakuinya

Internasional
1 hari lalu

Trump Ungkap Penyebab Kekalahan Para Calon Partai Republik dalam Pilkada AS

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal