Sementara itu para follower Musk di Twitter mengungkapkan keterkejutan. Bukan karena Musk masuk dalam daftar, melainkan sang miliarder belum mengetahui soal situs web tersebut.
Netizen pun membombardir posting-an Musk dengan mencantumkan beberapa tokoh terkenal yang pernah masuk di dalamnya, bahkan sudah mendapat tanda "dimusnahkan" atau terbunuh.
Musk kemudian mengaku khawatir setelah mencari tahu tentang Mirotvorets dari Wikipedia.
Situs web itu dibuat sejak 2014 setelah Semenanjung Krimea dicaplok Rusia. Mirotvorets merupakan database yang diklaim independen dan dikelola oleh moderator anonim. Namun situs web membantah nama-nama dalam daftar merupakan target pembunuhan. Sebaliknya, nama-nama itu dimasukkan sebagai sumber informasi bagi lembaga penegak hukum dan layanan khusus (intelijen) Ukraina mengenai individu atau kelompok pro-Rusia, separatis, dan penjahat perang.
Beberapa pihak menyebut situs ini disebut-sebut memiliki hubungan dengan Kementerian Dalam Negeri Ukraina.
Mirotvorets menjadi terkenal sejak 2015 setelah penulis dan sejarawan Oles Buzina serta politikus Oleg Kalashnikov dibunuh di Ukraina. Pembunuhan terjadi setelah identitas mereka muncul di situs web.