NEW YORK, iNews.id - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan hanya Presiden Rusia Vladimir Putin serta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang bisa menentukan kapan perang berakhir. Erdogan memberikan komentar itu saat ditanya oleh lembaga penyiaran Amerika Serikat (AS), Public Broadcasting Service (PBS), kapan perang Rusia dan Ukraina berakhir.
Turki sejak awal invasi Rusia memegang peran penting dalam negosiasi. Pembicaraan damai pada masa awal perang terjadi atas peran Turki, di samping PBB, meski berujung kegagalan. Setelah itu Turki juga berperan dalam menengahi kesepakatan Rusia-Ukraina mengenai ekspor biji-bijian melalui Laut Hitam.
Erdogan menegaskan tidak bisa memberikan batas waktu kapan perang yang dimulai sejak 24 Februari 2022 itu berakhir.
“Tidak mungkin bagi saya untuk memberi Anda kalender kapan perang ini akan berakhir atau berapa lama akan berlangsung. Hanya pemimpin kedua pihak yang bisa memberi tahu Anda,” kata Erdogan, merujuk pada Putin dan Zelensky, seperti dilaporkan kembali Anadolu, Selasa (19/9/2023).
Erdogan menambahkan, berdasarkan hasil pembicaraan dengan Putin, konflik diperkirakan masih berlanjut dalam waktu lama. Bukan karena Rusia yang ingn, melainkan justru dari pihak Ukraina yang terus menerus menggelar serangan pembalasan.
Serangan-serangan tentara Ukraina bahkan sudah masuk lebih dalam ke wilayah Rusia.
“Kita sangat berharap perang bisa berakhir secepat mungkin. Putin sebenarnya berada di pihak yang ingin mengakhiri perang ini secepat mungkin,” kata Erdogan.