Sebelumnya, NATO sempat mengatakan dalam minggu ini bahwa para pemimpin Yunani dan Turki telah sepakat untuk mengambil bagian dalam pembicaraan teknis untuk menghindari peperangan antara angkatan laut kedua negara. Akan tetapi, Yunani kemudian mengatakan tidak menyetujui dialog itu. Turki pun semakin yakin bahwa Yunani memang sengaja menghindari dialog tersebut.
Yunani dan Siprus menuduh Turki melanggar kedaulatan mereka dengan mengebor di perairan yang diklaim sebagai milik mereka. Namun, Erdogan menjelaskan bahwa dia tidak akan berkompromi, dan mengatakan Turki siap untuk segala jenis pembagian sumber daya energi sepanjang itu dilakukan secara adil.
Turki pada 10 Agustus mengerahkan kapal eksplorasi Oruc Reis dan armada pengawal kapal perangnya ke perairan antara Siprus, Pulau Kastellorizo, dan Pulau Kreta milik Yunani. Masa tinggal kapal di perairan yang diperebutkan itu telah diperpanjang tiga kali oleh Pemerintah Turki.
Yunani menanggapi aktivitas Turki itu dengan menggelar latihan angkatan lautnya dengan beberapa sekutu UE dan Uni Emirat Arab.
Pejabat pertahanan Turki mengatakan mereka akan memulai latihan militer selama lima hari pada Minggu (6/9/2020) ini di Republik Siprus Utara—negara yang memisahkan diri dari Siprus dan hanya diakui oleh Turki.