ANKARA, iNews.id – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengecam para pemimpin Prancis dan Yunani, menyebut mereka rakus dan tidak kompeten. Kecaman itu disampaikan Erdogan lantaran mereka menentang eksplorasi energi Turki di Mediterania Timur.
Tuduhan Erdogan tersebut muncul di saat Turki merayakan 98 tahun kemenangan atas pasukan Yunani selama Perang Kemerdekaan Turki pada 1922. Turki dan Yunani terlibat konflik terkait klaim atas ladang gas lepas pantai utama. Sementara, dukungan Prancis untuk Yunani telah membawa konflik itu ke dalam krisis serius bagi aliansi militer NATO.
Siprus adalah negara ketiga yang ikut bersaing untuk mendapatkan akses ke cadangan energi besar yang telah ditemukan Turki di wilayah tersebut.
“Apakah rakyat Yunani menerima apa yang bisa terjadi pada mereka karena pemimpin mereka yang serakah dan tidak kompeten? Apakah rakyat Prancis tahu harga yang akan mereka bayar karena pemimpin mereka yang serakah dan tidak kompeten?” ucap Erdogan dalam pengarahannya kepada para perwira baru Turki di Ankara, Minggu (30/8/2020), dikutip AFP.
Krisis antara sekutu NATO yang diduga dimulai pada 10 Agustus 2019, ketika kapal penelitian Turki, Oruc Reis, melakukan ekslporasi di Laut Mediterania. Sejak itu, kedua belah pihak mulai mempergiat latihan angkatan laut masing-masing.