"Serangan air keras terhadap seorang atlet belum pernah terjadi di masa lalu, tidak pernah. Kita harus mencari pelakunya dan segera mengambil tindakan karena hal ini tidak boleh terjadi dalam olahraga," ujarnya.
Faisal diperbolehkan pulang dari rumah sakit pada pertengahan Juni. Dalam penampilan publik pertamanya pada 13 Juni, Faisal berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum.
Dia mengisahkan penderitaan selama 3 pekan menjalani perawatan di rumah sakit dan setelahnya, termasuk tak bisa menggedong putranya yang berusia 4 tahun.
“Itu adalah hal sederhana yang harus dilakukan seorang ayah, tapi saya tidak bisa melakukannya (menggendong). Anak saya tidak bisa merasakan kasih sayang ayahnya. Setelah saya keluar dan pulang ke rumah, saya juga masih tidak bisa memeluknya karena luka ini," tutur pria 26 tahun itu.
Faisal menderita luka bakar tingkat 4 di leher, bahu, tangan, dan dada akibat serangan. Dia menjalani beberapa kali operasi untuk menyembuhkan luka bakar serta pemulihan kulit.
Lebih lanjut dia berharap bisa kembali bermain sepak bola dalam 1 hingga 2 bulan mendatang. Meski demikian dokter menyebut Faisal membutuhkan waktu pemulihan hingga 6 bulan.