ADEN, iNews.id – Fasilitas penampungan imigran di Ibu Kota Yaman, Sanaa, terbakar, Minggu (7/3/2021). Akibatnya, sedikitnya delapan orang tewas, termasuk penjaga tempat itu, serta melukai lebih dari 170 orang lainnya.
Badan Migrasi PBB (IOM) mengungkapkan, total korban tewas akibat kebakaran itu bisa bertambah. Sampai berita ini diunggah, penyebab kecelakaan masih belum jelas.
Belum diketahui pasti juga berapa banyak orang yang ditampung di fasilitas tersebut.
Direktur Regional IOM untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Carmela Godeau mengatakan, lembaganya menyediakan perawatan kesehatan darurat untuk para korban luka. Menurut catatannya, lebih dari 90 pasien dalam kondisi serius. IOM juga menyalurkan makanan kepada orang-orang yang terkena dampak insiden tersebut.
Organisasi PBB itu memperkirakan, ribuan migran terdampar di Yaman setelah pembatasan pergerakan diberlakukan akibat pandemi virus corona di wilayah Teluk dan Tanduk Afrika.
Di samping pengungsi, sekitar 100.000 migran tiba di Yaman setiap tahun melalui laut dari kawasan Tanduk Afrika (Somalia, Djibouti, Eritrea, Somaliland, dan Ethiopia). Para migran itu kebanyakan berharap dapat melakukan perjalanan ke utara menuju Arab Saudi yang kaya, serta negara-negara sekitarnya.