Sehari setelah serangan, kelompok ISIS, dalam keterangannya di Telegram, mengaku bertanggung jawab. Dalam penjelasannya, ISIS menyatakan bom diletakkan di dalam ruangan sarana olahraga kampus tersebut. Polisi menemukan pecahan mortar 60 mm di lokasi.
Militer Filipina menerapkan kesiagaan tinggi pasca-serangan. Pasalnya ledakan bom itu terjadi hanya sehari setelah militer menggelar operasi menumpas kelompok militan di Filipina selatan. Operasi tersebut menewaskan 11 orang termasuk pemimpin dan anggota Dawlah Islamiyah Maute. Operasi tersebut juga menewaskan pemimpin kelompok Dawlah Islamiyah Maute.
Ada dugaan serangan di gym itu merupakan aksi balas dendam.
"Mungkin saja apa yang terjadi pagi ini merupakan serangan pembalasan," kata Kepala Angkatan Bersenjata Filipina, Romeo Brawner.
Setelah itu penjagaan tempat-tempat penting di Filipina selatan hingga Ibu Kota Manila diperketat.