“Saya ingin meluangkan waktu sejenak untuk menjelaskan alasan dan filosofi saya. Saat saya berkunjung ke Turki pada 2018, itu dalam semangat cinta didorong oleh mimpi persatuan. Pekerjaan saya sering dipandang sebagai kontroversial, namun sebenarnya hanya tubuh manusia yang berdiri untuk kesetaraan dan kebebasan. Niat saya untuk menginspirasi perubahan positif, menutup celah, dan menerangi apa yang tersembunyi atau tertekan dalam bayang-bayang masyarakat," ujarnya, dikutip dari Daily Star, Jumat (22/1/2021).
"Kepada orang-orang yang mungkin tersakiti, dengan pernyataan artistik ini, saya meminta maaf," tuturnya, lagi.
Meskipun aktivitasnya dikritik banyak kalangan, Marisa mengaku belum berencana menghentikan pemotretan telanjang di masa mendatang.
“Saya sangat berkomitmen untuk membuat normal dan memuliakan tubuh manusia," ujarnya.