KIEV, iNews.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menilai, batasan harga 60 dolar AS per barel untuk minyak Rusia yang disetujui oleh negara-negara G7, Uni Eropa (UE) dan Australia tidak serius. Patokan harga itu tidak bisa untuk mencegah Rusia untuk terus mengobarkan perang di Ukraina.
"Anda tidak akan menyebutnya keputusan serius untuk menetapkan batas harga Rusia, yang cukup nyaman untuk anggaran negara teroris," kata Zelensky dalam sebuah pidato video, Sabtu (3/12/2022).
Zelensky mengeluh, dunia telah menunjukkan kelemahannya dengan menetapkan batas 60 dolar AS per barel.
"Uang ini akan digunakan untuk destabilisasi lebih lanjut, tapi justru negara-negara sekarang berusaha menghindari keputusan serius," katanya.
Kesepakatan G7, UE dan Australia terkait batasan harga minyak mentah Rusia dicapai pada Jumat (2/12/2022). Langkah tersebut bertujuan untuk mengurangi pendapatan Rusia dari penjualan minyak, sekaligus mencegah lonjakan harga global.
Kepala Pemerintahan Zelensky, Andriy Yermak sebelumnya mengatakan, batas yang harusnya ditetapkan pada 30 dolar AS per barel. Angka itu dianggap mampu menghancurkan ekonomi musuh lebih cepat.