BARCELONA, iNews.id - Armada kemanusiaan Global Sumud Flotilla resmi berlayar dari Barcelona, Spanyol, menuju Jalur Gaza, Minggu (31/8/2025). Sebanyak 20 kapal yang mengangkut lebih dari 300 aktivis internasional, politisi, seniman, hingga jurnalis dari 44 negara bertujuan menembus blokade Israel yang telah melumpuhkan Gaza selama bertahun-tahun.
Barcelona dipilih sebagai titik keberangkatan karena kota itu sebelumnya sudah memutuskan seluruh hubungan kelembagaan dengan Israel, dengan alasan praktik genosida terhadap rakyat Palestina.
Di antara tokoh yang ikut serta dalam misi tersebut, terdapat Greta Thunberg, aktivis iklim asal Swedia yang kembali menegaskan keberpihakannya pada rakyat Palestina.
Greta: Gaza Adalah Genosida yang Disiarkan ke Dunia
Dalam pernyataannya sebelum keberangkatan, Greta menyebut Gaza sebagai bukti nyata penindasan, genosida, dan pembersihan etnis.
“Israel sedang membunuh, dan seluruh dunia menyaksikan genosida ini secara langsung. Saya prihatin melihat orang-orang hidup seolah tidak terjadi apa-apa, sementara pembantaian berlangsung di layar ponsel mereka,” ujarnya, dikutip dari Anadolu.
Misi Kemanusiaan yang Berisiko
Greta, yang pernah ditangkap Israel saat ikut misi serupa pada Juni lalu, menegaskan dirinya dan ratusan aktivis lain tidak gentar menghadapi risiko serangan.
“Kami punya Rencana B. Jika gagal, kami akan kembali dan memulai lagi. Ini misi bersih, misi kemanusiaan,” katanya.
Dia menambahkan semakin hari semakin banyak masyarakat dunia yang sadar akan skala tragedi yang dialami Gaza.
“Berita utama hari ini bukan hanya tentang flotilla yang berangkat, tapi tentang dunia yang tetap diam, dan para politisi yang berkhianat dengan membiarkan rakyat Palestina ditelantarkan,” ujarnya.