ANKARA, iNews.id - Organisasi Intelijen Nasional Turki (MIT) memperingatkan upaya Israel merekrut agen-agen di negaranya. Israel menggunakan taktik yang sama dipraktikkan selama perang melawan Iran pada Juni lalu.
Portal berita Turki Oda melaporkan, MIT telah menganalisis strategi yang digunakan Israel di Iran. Disebutkan, negara Yahudi itu berusaha mengganggu stabilitas politik dan ekonomi Iran, di antaranya dengan membunuh para pemimpinnya sebagai bagian dari perang psikologis.
Hal ini menciptakan peluang atau celah untuk merekrut agen, metode yang juga bisa digunakan Israel di negara lain, termasuk Turki.
Untuk menghindari skenario yang sama, MIT mendesak pemerintah Turki untuk memperkuat persatuan dan persaudaraan di negara itu, melanjutkan reformasi sosial dan ekonomi, serta melakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahayanya penyebaran informasi tidak bertanggung jawab di dunia maya.
Pada akhir Juli, Kementerian Intelijen Iran mengumumkan telah menggagalkan rencana aktivis "oposisi monarki" yang didukung Israel untuk mengorganisasi kerusuhan di Teheran setelah serangan militer Zionis terhadap Penjara Evin pada Juni. Iran menangkap lebih dari 120 orang diduga rekrutan badan intelijem Israel Mossad untuk di 23 wilayah. Mereka direkrut dan dipersenjatai untuk membuat kerusuhan.
Juru bicara Kementerian Kehakiman Iran Asghar Jahangir mengatakan, 71 orang tewas dalam serangan Israel ke penjara tersebut. Serangan juga menghancurkan sebagian gedung administrasi penjara dan menyebbakan sejumlah sipir, narapidana, dan pengunjung terluka.
Media Iran melaporkan Israel melancarkan serangan ke beberapa wilayah Teheran selama perang 12 hari. Israel tak hanya menargetkan fasilitas militer dan nuklir, namun juga penjara untuk menciptakan kerusuhan.