"Saya cuma ingin," ujarnya, seperti dilaporkan kembali The Sun, Kamis (25/2/2021).
Hasil penelusuran lebih lanjut, Guilherme mengeluhkan lelah dengan kehidupannya, tidak punya tujuan apa pun, serta tidak cocok banyak orang.
Guilherme juga mengatakan dia sudah merencanakan kejahatan selama 2 pekan. Dia juga menulis buku setebal 52 halaman yang menjelaskan motif pembunuhan itu. Polisi sudah mendapatkan salinan buku tersebut sebagai bagian dari penyelidikan.
Sementara itu keluarga syok dengan kejadian ini dan mengatakan Guilherme merupakan anak yang baik.
Ibunya mengatakan, Ingrid pernah berkunjung sebelumnya dan kedua anak itu tampak seperti teman biasa.
Ingrid merupakan gamer profesional bergabung dengan tim FBI E-Sports dan memiliki nama panggilan Sol di game Call of Duty Mobile. Sementara Guilherme bermain untuk tim lain, Gamers Elite, dengan nama panggilan Flashlight.
Diyakini keduanya pertama kali bertemu secara online sebulan sebelum kejadian.