Gejolak Ekonomi Paksa PM Yordania Mundur, Raja Abdullah Turun Tangan

Anton Suhartono
Raja Abdullah II (kiri) dan PM Hani Mulki (Foto: AFP)

AMMAN, iNews.id - Perdana Menteri Yordania Hani Mulki mengundurkan diri, Senin (4/6/2018), di tengah gejolak ekonomi di negara Arab itu yang memicu aksi unjuk rasa besar-besaran.

Raja Abdullah II tak perlu waktu lama untuk menunjuk Omar Al Razzaz yang merupakan mantan ekonom Bank Dunia untuk membentuk pemerintahan baru. Omar juga merupakan mantan menteri pendidikan, seperti dikutip dari Reuters.

Mulki menjadi sasaran kritik warganya terkait rencana untuk menaikkan pajak. Sumber-sumber pejabat pemerintahan sebelumnya mengatakan Abdullah telah memanggil Mulki ke istana untuk beraudiensi. Diduga arah pembicaraan itu mendorong ke pengunduran diri.

Mulki diangkat sebagai perdana menteri pada Mei 2016 dan diberi tanggung jawab menghidupkan kembali ekonomi yang lesu serta sentimen bisnis yang dilanda gejolak regional. Namun kenaikan pajak menyebabkan popularitasnya menurun.

Kemarahan publik sebenarnya sudah muncul sejak awal tahun ini terkait kebijakan pemerintah dalam menaikkan pajak penjualan serta mengapus subsidi roti. Dua kebijakan ini dipicu oleh Dana Moneter Internasional (IMF).

Sementara itu aksi unjuk rasa melibatkan puluhan ribu orang sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Kepala Kepolisian Yordania Fadel Al Hamoud mengatakan, 60 orang ditahan karena melanggar aturan. Selain itu, 43 polisi terluka dalam bentrokan. Namun Fadel menegaskan kondisi sudah kembali normal.

"Yakinlah, Yordania adalah negara yang aman dan aman, dan semuanya berada di bawah kendali," kata Hussein Hawatmeh, kepala departemen keamanan Gendarmerie.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
2 tahun lalu

Berikut Sikap Negara-Negara Arab soal Konflik Palestina-Israel di KTT Perdamaian Kairo

Internasional
4 tahun lalu

Kisah Remaja Terberat di Dunia, Sukses Turunkan Berat Badan dari 600 Jadi 60 Kg

Internasional
5 tahun lalu

Seniman Ditangkap karena Dituduh Hina Istri Raja Malaysia

Internasional
5 tahun lalu

Ditahan atas Tuduhan Bahayakan Keamanan Yordania, Pangeran Hamza Tak Akan Bungkam

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal